Seputar Peradilan
Megengan dan Tasyakuran Ngapati Jadi Penutup Bulan Sya’ban di PA Ngawi
pa-ngawi.go.id, Ngawi - Di penghujung bulan sya’ban 1444 H, Pengadilan Agama Ngawi adakan kegiatan megengan di Musholla Al-Mahkamah, selasa (21/03/2023) siang tadi. Dibersamai dengan tasyakuran ngapati ibu Ketua Pengadilan Agama Ngawi Harti Nasikhin, acara berlangsung dengan suka cita sekaligus hikmat.
Tradisi Ngupati adalah tradisi bagi ibu hamil yang usia kehamilannya menginjak 4 bulan. Saat usia 4 bulan saatnya Allah meniupkan roh kepada si janin melalui ngupati semoga diberi roh yang baik. (sumber : kebumenkab.go.id). Sedangkan kata ‘Megengan’ diambil dari bahasa Jawa yang berarti menahan. Acara ini digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadhan, bulan di mana seluruh umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Dalam menjalankannya, umat Islam diminta untuk menahan segala bentuk perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa. Di daerah lain acara ini juga dikenal dengan istilah ‘Nyadran’ atau ‘Ruwahan’. (sumber : kominfo magetan).
“Hari ini merupakan hari terakhir masuk kantor sebelum besok lusa sudah masuk bulan ramadan. Jadi marilah kita mengucapkan syukur dan berbahagia yang mana diberikan kesempatan dalam menjalani ibadah dibulan penuh barokah tersebut” Ungkap Ketua Dr. Muh. Nasikhin. Ia juga meminta do’a seluruh aparatur PA Ngawi karena Harti Nasikhin (istri dari Ketua Dr. Nasikhin) sedang melangsungkan kehamilannya. “Alhamdulillah sampai hari ini masuk Ngawi, masih diberikan kekuatan dan kesehatan pada janin yang dikandung ibu” tambahnya bercerita.
Yang tak kalah menariknya, Hakim PA Ngawi Ade Sofyan juga berkesempatan menyampaikan mau'idzah hasanah. Hakim kelahiran palembang tersebut awalnya mengaku kaget ketika ditunjuk langsung oleh Ketua Dr. Nasikhin. “saya orang palembang, nggak ngerti apa itu ngapati maupun megengan” jelasnya yang kemudian disambut tawa oleh seluruh aparatur yang hadir. Namun, setelah melakukan searching diberbagai literasi, ia pada akhirnya mengetahui tradisi khas masyakatan jawa timur, jawa tengah dan yogyakarta tersebut. Sekaligus disambung dengan materi lainnya tentang menjaga anak yang tak kalah menarik.
Momen langka ini kemudian dibarengi dengan Khotmil Qur’an, yang memang sudah menjadi budaya di Pengadilan Agama Ngawi yang telah rutin dilaksanakan 2 (dua) minggu sekali dalam 2 (dua) tahun terakhir. Yang mana merupakan bagian dari program pembangunan mental dan karakter bagi seluruh Aparatur Pengadilan Agama Ngawi. (Red. Ismail)